Ketika saya kecil, saya selalu mengagumi ibu dan nenek saya ketika mereka menari. Entah di kepala saya , mereka begitu luar biasa cantiknya dan mereka serasa memiliki dunia mereka sendiri. Dunia hanya milik mereka . Sambil terkantuk-kantuk saya tak henti2nya selalu menungguin malam-malam ibu saya menari. Kecintaan mereka pada menari selalu mengagumkan saya.Mencintai menari seperti mencintai hidup mereka sendiri. Ketika Ibu Ketut Arini mengatakan bahwa ” sebelum seorang penari tahu dirinya sendiri mereka tidak akan pernah menjadi penari yang sesungguhnya” saya jadi mengerti mengapa ibu saya rela membolos ujian akir smpnya demi sebuah lomba tari dimana dia hanya jadi juara harapan saja, tetapi ibu saya bilang masalahnya bukan soal menang atau kalah tapi dia akan jauh lebih menyesal tidak mengikuti lomba itu daripada lulus sekolah dengan nilai terbaik sekalipun. Jadi saya banyak belajar dari para penari-penari hebat itu bahwa kehebatan menari itu bukanlah pada keluwesan gerak dan kelenturan tubuh, tapi lebih pada bagamana seorang penari mampu hidup pada jiwanya dan menggerakkannya pada setiap nafas yang terharmoni pada gerakan tubuhnya. Mungkin cara paling awal kita mencintai semesta kita adalah kita mendengarkan setiap detak yang bergerak di dalam nadi kita dan bunyi detak itu kita gerakkan dalam setiap gerak dalam badan kita
Cudamani Summer Institute: langkah awal menari bersama Semesta.
July 7, 2010 by budenovi
Leave a comment